Metode Pelaksanaan Pemasangan Kawat Bronjong
Bronjong atau gabions merupakan kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja mengandung seng yang pada pengguaanya di isi dengan batu-batu untuk mencegah erosi yang dipasang pada tebing-tebing, atau tepi sungai hingga muara.
Keguanaan bronjong adalah sebagai penahan tebing-tebing tanah guna menahan tanah agar tanah tidak longsor, yang juga berfungsi untuk menahan gerusan air sungai yang deras. Ukuran kawat bronjong sendiri bervariasi sesuai kebutuhan 2,7 mm 3 mm, 4 mm dll.
Berikut adalah contoh metode pelaksanaan pekerjaan pemasangan bronjong kawat pabrikasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam mengajukan penawaran tender.
- Pendahuluan
- Persiapan
- Pengukuran dan pemasangan Bouwplank
- Mobilisasi
- Galian Tanah/lumpur
- Bronjong Kawat Pabrikasi 2,7 mm
Bronjong terdiri dari anyaman kawat yang membentuk anyaman dengan diameter kawat pengikat adalah 2,7 mm. Ukuran Lebar bukaan 80 x 100 mm berbentuk kotak bronjong dengan panjang (P) = 2 M dan Lebar (L) = 1 M serta tinggi (T) 0,5 M sesuai dengan gambar. Keranjang bronjong harus mempunyai rangka yang diikat erat dengan anyaman pada pinggir keranjang.
Bahan baku bronjong berupa kawat Digalvanis berdasarkan SNI 03-6145-1999 Kawat Bronjong dan Batu yang akan digunakan untuk mengisi bronjong harus kokoh, bentuk anyaman bersagonal dengan lilitan ganda dan harus simetri. Lilitan harus erat dan tidak terjadi kerenggangan hubungan antara kawat sisi dan kawat anyaman dililit minimum 4 kali sehingga bronjong kawat mampu menahan beban dari segala jurusan.
Sebelum membuat bronjong, terlebih dahulu harus membuat contoh bronjong dilapangan untuk diperiksa oleh Direksi dan mendapatkan persetujuan. Semua pekerjaan selanjutnya harus sesuai dengan contoh elevasi yang tercantum dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
Sebelum dipasang pada tempatnya, bronjong harus direntangkan supaya mencapai ukuran yang sebenarnya dan semua pinggirnya harus diikat dengan kawat sesuai dengan petunjuk Direksi. Tiap jajaran bronjong harus diikat dengan kawat terhadap jajaran sebelahnya pada pinggir bagian atas dan bawah dan pada sudutnya.
Bila dibutuhkan bentuk yang khusus, maka bronjong harus dipotong dengan rapi dan ujung potongannya harus diikat erat-erat dengan kawat bersama-sama dengan bagian mana saja yang memungkinkan dari ujung bronjong yang bersambungan dengannya. Pada bagian dalam dari lengkungan yang tidak nampak dari penglihatan, maka lubang anyaman akan mengkerut dan harus diikat erat–erat supaya menghasilkan bentuk yang dikehendaki. Sambungan diantara Bronjong harus seragam berselang-seling dengan bagian yang teratur yang disetujui oleh Direksi.
Permukaan tanah tempat bronjong yang akan dibangun harus diratakan sebelum keranjang bronjong dipasang.
Tiap bronjong harus diisi dengan batu dengan tangan secara cermat menggunakan tenaga manusia, sehingga penempatannya memperkecil volume rongga diantara batu dalam keranjang yang telah terisi penuh. Bronjong harus diisi sampai 25 mm melebihi sisi bagian atas sehingga tutupnya dapat merenggang erat diatas batu sebelum ikatan kawatnya mengendor, jajaran bronjong yang berdampingan harus diisi sampingnya tidak menonjol. Haruslah dijaga agar supaya bronjong tidak berubah bentuknya selama diisi.
Begitu seterusnya lapis demi lapis sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
Pelaksanaan Pekerjaan Bronjong kawat pabrikasi 2,7 mm ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan adalah sekitar 108 Hari kalender atau 16 Minggu yang akan dilaksanakan mulai pada minggu ke 3 setelah pelaksanaan galian serta elevasi telah disetujui dan dilaksanakan dengan voume = 1.080,00, 03 M3 sesuai yang tercantum dalam Bill of Quantity.
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Bronjong kawat pabrikasi 2,7 mm ini akan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan menggunakan cara standard, dengan menggunakan peralatan safety untuk para pekerja sesuai peraturan keselamatan yang berlaku, atau sesuai dengan petunjuk dan arahan Direksi Pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar